The Apprentice merupakan sebuah reality game show yang berfokus dengan teamwork melalui kompetisi di dalam bisnis. Dalam setiap episode, kontestan dinilai keahlian bisnis, kemampuan bekerja sama dan ide produk mereka, dimana jika kinerja mereka tidak memuaskan, kontestan tersebut akan dieliminasi. Pemenang The Apprentice akan mendapatkan penanaman modal dan kerja sama dengan juri. Di artikel ini, kami akan menganalisa The Apprentice UK, episode 10 season 10, dimana topic episode nya adalah pudding atau dessert premium.
Sinopsis
Di episode ini, dua tim yang satu terbentuk dari tiga orang dan satu terbentuk dari empat orang. Objektif episode ini adalah untuk membuat, mempromosi dan membawa sebuah produk bertema “premium dessert”. Dengan prototipe produk mereka, mereka harus melakukan pitching kepada tiga supermarket utama di UK. Tim yang mendapatkan orderan terbesar akan menjadi pemenang challenge ini.
Di episode minggu ini, dua orang yang dipilih sebagai project manager adalah Katie, seorang fitness entrepreneur dan Roising, seorang akuntan. Tim Katie terdiri dari Sanjay dan Mark. Tim Roising terdiri dari Solomon, Bianca dan Daniel.
Sesi diskusi pertama memaparkan distribusi tugas di dalam tim mereka. Tugas utama disini merupakan mendesain packaging, membentuk branding dan paling utama, produksi. Dari tim Roising, Solomon mengutarakan dirinya untuk memegang responsibilitas branding. Di tim Katie, Sanjay dan Mark memegang wewenang untuk branding dan Katie sendiri fokus terhadap produksi.
Ketika proses penyusunan produk, Roising dan Solomon menamakan brand mereka “Tea Pot” dimana produk mereka adalah kombinasi antara cheesecake dan minuman favorit di UK, teh. Dari tim Katie, fokus produk mereka lebih mengarah ke penggunaan bahan-bahan mewah di dalam dessert mereka, Katie memutuskan untuk menggunakan saffron sebagai bahan utama dessert mereka. Sanjay dan Mark diberikan tugas untuk mendesain logo produk mereka.
Pada saat evaluasi, Lord Sugar; juri utama di kompetisi ini, menunjukkan data pemesanan mereka. Tim Roising mendapatkan 20,500,000 pesanan dari dua jaringan supermarket, tim Katie hanya mendapatkan 12,000 pesanan. Kemenangan tim Roising bermaksud tim Katie dipanggil ke boardroom oleh Lord Sugar. Setelah perdebatan sengit di antara mereka di boardroom Lord Sugar mengambil keputusan untuk memecat Katie, di atas alasan bahwa produk yang ia ciptakan tidak sesuai dengan pasar dan bisnis proposal nya yang lemah.
Sumber: tvtime.com
Analisis Permasalahan Kerjasama Kelompok
Daniel memiliki permasalahan dalam bekerja sama dalam kelompoknya, hal ini sudah dirasakan bahkan sebelum tim tersebut memulai pekerjaannya sehingga Lord Sugar memutuskan untuk memindahkannya ke tim lain. Tim baru Daniel mengetahui sebab pemindahan tersebut, walau demikian setiap anggota kelompok tetap berusaha profesional dalam bekerja sama dengan Daniel. Namun, permasalahan dalam kerjasama membuat tim tersebut terbagi dalam dua kubu sub kelompok, yakni kubu Roising dengan Bianca, dan kubu lainnya Daniel dan Solomon. Upaya pencapaian tujuan kelompok formal tersebut memunculkan dua sub kelompok informal yang berkembang di dalamnya. Dalam kondisi ini, mereka tidak hanya menggunakan interdependensi tugas gabungan sebagai jenis saling ketergantungan dalam penyelesaian tugas (yang berarti bahwa mereka mendistribusikan tugas ke subkelompok alih-alih bekerja bersama dalam segala hal), namun juga membuat hambatan pribadi antar anggota kelompok menjadi jelas terlihat.
Selain dilihat dari aspek gender – dimana perempuan sering menunjukkan solidaritas satu sama lain daripada dengan laki-laki – subkelompok tersebut mulai membicarakan tentang satu sama lain di belakang mereka. Tim Roising menjadi pemenang dalam episode tersebut, kemudian mereka merayakan kemenangan bersama untuk menghilangkan kesenjangan yang ada.
Tokoh Roising dapat dikatakan berhasilan menunjukkan kepemimpinan yang efektif. Namun, disisi lain Solomon mempertanyakan keputusannya untuk mendistribusikan pemasaran ke Bianca dan menantangnya di depan yang lain. Daniel juga mencoba untuk menjadi pemimpin bisnisnya dan mengalahkan Roising.Dalam kelompok ini terlihat bahwa pemahaman antar anggota terkait norma kelompok dapat berbeda-beda, misalnya terkait gaya kepemimpinan yang baik dan tepat dengan adanya perbedaan gender di antara mereka.
Disisi lain, tim Katie dengan gender yang homogen memilih jenis task interdependence, the pooled task interdependence yang artinya Ia memutuskan untuk membangun sub kelompok yang mengambil alih tugas-tugas tertentu. Kelompok Katie dapat bekerja sama antar anggota kelompok dengan baik, sehingga sosok kepemimpinan tidak perlu ditunjukkan dengan jelas oleh Katie. Keharmonisan dan kerjasama sesuai norma tercermin dalam kelompok ini. Katie, Sanjay dan Mark bekerja secara independen yang menghasilkan kondisi kerja tanpa konflik. Bahkan ketika Katie dan Mark menghadapi kesulitan di depan perwakilan supermarket, mereka tidak saling menyalahkan tetapi untuk saling berusaha untuk mencari solusi. Kerjasama antar anggota kelompok dalam bekerja sama dapat membuat tujuan kelompok tercapai sesuai target yang telah ditentukan.
Pada sesi diskusi terakhir, tim yang kalah harus saling menunjukkan kelemahan mereka. dalam sesi ini, Katie bertindak sebagai mediator, Mark dan Sanjay mulai saling serang dengan saling menunjukkan keterbatasan satu sama lain.
Sumber: blogin.com
Analisis Permasalahan dalam Komunikasi antar Anggota Kelompok
Persepsi didefinisikan sebagai proses melalui mana orang memilih, mengatur dan menafsirkan input indera untuk memberikan makna dan ketertiban kepada dunia di sekitar mereka. Itu dipengaruhi oleh kepribadian orang-orang, nilai-nilai, sikap dan suasana hati serta pengalaman dan pengetahuan mereka.
Setiap kali orang berkomunikasi, mereka mempunyai persepsi sendiri atau pemahaman dalam menganalisis isi percakapan. Di episode The Apprentice yang dibahas kelompok ini, sangat jelas terutama pada Roising dan Bianca yang memiliki persepsi komunikasi yang berbeda dengan yang dimiliki Solomon dan Daniel. Terutama pada saat product pitch sangat terlihat perbedaan dari cara mereka berkomunikasi. Bias juga memiliki peran. Ini berarti bahwa kedua kelompok menggunakan systematic tendencies untuk menggunakan informasi tentang yang lain yang akan mengakibatkan persepsi yang tidak akurat.
Stereotip merupakan sebuah contoh dimana karakteristik sekelompok orang (ras, etnis atau agama) disederhanakan atau oversimplified sehingga karakteristik tersebut menjadi sangat tidak akurat dan mengubah persepsi orang lain terhadap kelompok tersebut. Ini akan mengganggu encoding dan decoding di dalam komunikasi. Di dalam episode in, stereotip yang sangat jelas terlihat adalah stereotip gender, yang dipaparkan dengan bagaimana karakteristik laki-laki dan wanita berbeda.
Untuk menjadi pemimpin yang lebih efektif, anggota dari grup harus memilih media yang sesuai untuk setiap pesan, walaupun secara realistis tidak ada media yang bisa mencakup semua jenis pesan. Kekayaan informasi harus menjadi pertimbangan, dimana media yang bisa menopang kekayaan informasi yang tinggi mampu membantu pemahaman di dalam grup.
Sumber: istockphoto.com
Solusi untuk Permasalahan Kerjasama Kelompok
Akan menjadi lebih baik bagi kelompok Roising untuk berfokus pada tugas dibandingkan dengan kepribadian masing-masing anggota kelompok, hal ini akan lebih memudahkan dalam pencapaian tujuan bersama, dengan demikian peran dan tanggung jawab dapat terlihat lebih jelas. Namun, dalam episode tersebut, daniel lebih mementingkan untuk membentuk citra tentang dirinya sendiri selama promosi produk daripada mendukung timnya.
Berbeda dengan Tim Katie yang lebih banyak menghadapi permasalahan terkait produk mereka daripada kondisi internal antar anggota tim mereka. Kelemahan Katie adalah membuat anggota kelompoknya bekerja pada bagiannya masing-masing tanpa terpaku pada visi yang jelas, hal ini akan berdampak pada buruknya hasil pekerjaan tim mereka. Dalam proses pemilihan bahan misalnya, Ia memilih bahan untuk puding secara mandiri, tanpa mencocokkannya dengan merek maupun bahan yang dibuat rekan kelompoknya. hal ini menjadi masalah terbesar bagi kelompoknya menurut para Juri. Akan lebih baik bagi kelompok ini jika dilakukan penciptaan umpan balik antara Katie dengan anggota tim lainnya.
Solusi untuk Permasalahan Komunikasi antar Anggota Kelompok
Selama berlangsungnya episode tersebut, komunikasi dilakukan dengan face-to-face atau melalui phone calls maka setiap anggota tim tidak harus melakukan pemilihan media komunikasi namun memperhatikan gaya komunikasi yang tepat agar isi pesan dapat diterima oleh penerima pesan dengan tepat. Terutama dalam kelompok Roising, gaya komunikasi yang lebih dominan, jelas, dan ketat akan memberinya wewenang yang diperlukannya untuk menghentikan Daniel agar tidak mengganggu pekerjaannya selama pertandingan berlangsung. Disisi lain, Katie mendapat kritikan dalam babak final karena kurangnya pengalaman dan buruknya proposal bisnis yang Ia miliki, bukan tentang gaya kepemimpinan atau komunikasinya. Katie adalah contoh pemberi pesan yang baik dan benar, penerima pesan yang disampaikan dapat mengerti maksud isi pesan yang Ia berikan. Bahkan, Katie tidak berminat untuk menanggapi tanggapan buruk yang diberikan oleh rekan kelompoknya sendiri, yaitu Roising.
Reference:
Jones, G. R., & Jennifer M. George. 2018. Contemporary Management Tenth Edition. Boston: McGraw-Hill
Won Direction
- A. Anandyanto
- G. Budiono
- M. Nikawa
- M. Noerrahman
- M. Padriano
- S. Singgih
- K. Wiedemann
0 Comments