Masalah dan Potensi
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Tak heran hal tersebut menjadi magnet bagi para penjajah tergiur menaklukan negara ini, dikarenakan rempah yang melimpah. Rempah telah menjadi salah satu bagian dari sejarah dan warisan yang tak terpisahkan bagi Indonesia. Food and Agriculture Organizatio (FAO) 2016 merilis data yang menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil rempah – rempah ke empat terbesar di dunia, yaitu sebanyak 113.649 ton serta total eskpornya mencapai USD652,3 juta.
Jamu (herba atau herbal) adalah salah satu produk olahan rempah – rempah yang secara turun – temurun menjadi minuman kesehatan hingga saat ini. Secara umum, jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997). Akan tetapi, banyak dari masyarakat enggan mengkonsumsi jamu, dikarenakan rasanya yang pahit dan dianggap kurang praktis. Oleh karena itu, projek ini akan melakukan modifikasi jamu menjadi permen herbal. Sehingga, dapat menjadi alternative bagi mereka yang ingin tetap segar dan bugar dengan jamu, tetapi tetap praktis dengan rasa yang enak.
Rempah yang melimpah, menjadi kesempatan istimewa bagi Indonesia dalam memproduksi permen herbal. Potensi pasar bagi permen herbal tentu saja sangat menggiurkan. Hal tersebut telah dibuktikan dengan permen herbal bermerek dagang Ricolla asal Switzerland yang menjadi primadona sejak tahun 1930. Secara ekonomi, permen herbal ini akan menambah nilai jual rempah, dengan produk hasil yang praktis (permen).
Dalam projek ini, penulis akan berfokus pada pembuatan permen kunyit asem. Berbagai khasiat kunyit asem yaitu meningkatkan imunitas, membersihkan racun di tubuh, meredakan nyeri haid bagi wanita, mengatasi keputihan, mengobati sariawan dan panas dalam, menurunkan berat badan, mencegah jerawat, keriput dan penuaan dini, mengatasi bau badan, menyegarkan tubuh dan masih banyak khasiat lainnya. Dengan khasiat yang luar biasa, mari kita mulai projek pembuatan Herbal Magic Candy ini. Berikut merupakan deskripsi dan proses pembuatan:
Tingkat Kesulitan : Mudah
Waktu yang Dibutuhkan : 2 jam 30 menit
Total Biaya yang Dikeluarkan:
Bahan (satuan) | Biaya |
Larutan kunyit (2 ruas) & Asem jawa (1 bks kecil) | Rp 1.500 |
Gula pasir (1/4 kg) | Rp 4.000 |
Asam sitrat (1 bungkus kecil) | Rp 1.000 |
Garam(1 bungkus kecil) | Rp 1.000 |
Gelatin (1 bungkus) | Rp 2.000 |
Madu (1 bungkus kecil) | Rp 1.500 |
Total | Rp. 11.000 |
Bahan yang Digunakan serta Takarannya:
Bahan | Takaran |
Larutan kunyit & asem jawa | 2 ruas & 1 bungkus kecil |
Gula pasir | ÂĽ kg |
Asam sitrat | ½ sdt |
Garam | ÂĽ sdt |
Gelatin | 1 bks |
Madu | 1 sdm |
Air | secukupnya |
Alat yang Digunakan:
- Panci
- Pengaduk (sendok)
- Cetakan
- Gunting atau pisau
- Kompor
Langkah – Langkah Pembuatan:
1. Campur semua bahan ke dalam panci bersama kompor berapi sedang.
2. Panaskan larutan kunyit dan asem jawa bersama bahan – bahan lainya, aduk hinga mengental dengan api sedang hingga mendidih. Setelah mengental, matikan api.
3. Tuangkan dalam cetakan. Dinginkan dengan suhu ruangan kurang lebih selama 2 jam hingga mengeras dan siap dipotong.
4. Keluarkan dari cetakan dan potong – potong seperti dadu menggunakan gunting atau pisau. Dapat pula menggunakan cetakan coklat / permen silicon, sehingga lebih mudah dicetak dan bentuk lebih bervariasi.
5. Hasil akhir berbentuk kristal kuning persegi. Simpan di tempat kering atau angin – angin kan selama satu hari di suhu ruangan, maka produk semakin keras serta awet.
Strategi Penentuan Harga
Total biaya yang dikeluarakan untuk membuat Herbal Magic Candy ini adalah Rp. 11.000 untuk menghasilkan sebanyak kurang lebih ÂĽ kg candy. Penjual ingin mendapatkan keuntungan sebesar 25%, sehingga harga jual adalah 11.000 + 3.000 = 13.750 dibulatkan menjadi 14.000 untuk ÂĽ kg atau 250 gr.
Strategi Penentuan Promosi
Promosi yang dapat dilakukan meliputi digital marketing serta penjualan secara langsung. Promosi melalui media online dengan memanfaatkan media social seperti Facebook, Instagram maupun Twitter. Seperti yang kita ketahui, di zaman serba digital ini. Promosi akan lebih efektif jika dilakukan melaui media digital pula. Dimana, konsumen cendurung mencari segala macam kebutuhan mereka, melalui internet. Tentu saja tak lupa dengan mengkampanyekan budaya cinta jamu yang telah menjadi warisan nusantara.
Strategi Penentuan distribusi
Distribusi dapat dilakukan melalui UKM, kios – kios di daerah wisata, minimarket, supermarket serta secara langsung ke konsumen, dimana pemasaran yang melalui e-commerce dapat berinteraksi langsung dengan pembeli. Sehingga hal ini tentu saja dapat menjadi celah untuk mengetahui kritik serta saran, yang nanti nya akan berguna untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Disusun Oleh:
Wina Santika (Pra MBA Reguler 76 D, Yogyakarta)
Sumber:
https://www.harapanrakyat.com/2020/03/manfaat-jamu-kunyit-
asam/https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/manfaat-kunyit-untuk-kesehatan/https://www.google.com/search?
https://id.wikipedia.org/wiki/Jamu#Jamu_Kunyit_(Kunir_Asem)https://indonesia.go.id/ragam/komoditas/sosial/sejarah-dan-perkembangan-jamu-minuman-tradisonal-indonesia
https://indonesia.go.id/ragam/komoditas/ekonomi/rempah-indonesia-diburu-dunia
https://www.tribunnews.com/lifestyle/2017/11/20/kata-eropa-surga-rempah-itu-bernama-indonesia
https://www.ricola.com/en/about-ricola/company
0 Comments