Pandemic Struggle: Sampoerna Terkena Isu Tidak Sempurna

Sumber : https://i1.wp.com/www.binadarma.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/logosampoerna.png?fit=395%2C262&ssl=1

Tahun 2020 menjadi tahun yang sangat tidak terbayangkan bagi seluruh khalayak masyarakat di dunia dikarenakan munculnya virus covid-19 yang membuat berbagai kegiatan kehidupan seluruh masyarakat terhambat bahkan terhenti, membuat efek yang begitu merugikan bagi setiap sisi kehidupan masyarakat.

Efek merugikan muncul bukan hanya dalam dunia kesehatan medis, melainkan dalam dunia bisnis pun sangat terasa efek dari virus covid-19 ini. Bahkan berbagai jenis perusahaan menyatakan bangkrut, hingga menutup berbagai usaha yang dimiliki, mulai dari perusahaan besar hingga usaha-usaha kecil.

Demi melawan kebangkrutan yang dihadapi, para pemimpin perusahaan pun berusaha dengan keras melawan virus covid-19 agar tetap menjalankan usaha, dan salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melakukan PHK terhadap karyawan-karyawan yang bekerja di bawah perusahaan tersebut. Bukan tanpa alasan setiap perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawannya, namun pasti setiap perusahaan memiliki alasan yang kuat, terlebih agar usaha tersebut bisa tetap berjalan di dalam kondisi saat ini.

Sebagai salah satu contoh perusahaan yang terkena isu melakukan PHK terhadap karyawan nya adalah perusahaan Sampoerna yang merupakan salah satu perusahaan yang terbesar di Indonesia. PT.Sampoerna yang telah berdiri sejak tahun 1913 pun merasakan dampak negatif dari virus covid-19 ini. PT Sampoerna mengalami penurunan Laba Bersih sebanyak 25% pada periode pertama 2020.

Dampak negatif dari virus covid-19, tidak menjadi alasan PT.Sampoerna berhenti beroperasi, namun PT.Sampoerna tetap menjalankan usahanya tersebut. Walaupun PT Sampoerna sempat melakukan karantina produk selama 5 hari akibat dari adanya 2 pekerja yang meninggal dunia dan 98 pekerja lainnya terpapar virus covid-19. Namun, setelah itu PT Sampoerna kembali beroperasi dengan menggunakan standar kesehatan yang tinggi.

PT.Sampoerna menyatakan bahwa telah melakukan sistem “merumahkan” terhadap 7.894 karyawannya, juga menghentikan sementara kegiatan produksi pada 2 pabrik yang berlokasi di Surabaya pada 27 April 2020 dan pada 11 Mei 2020. Penghentian yang dilakukan guna memutus penyebaran dari virus covid-19 sehingga penyebarannya tidak semakin luas.

Bila diilustrasikan PT. Sampoerna terpaksa melakukan PHK, maka kami memiliki solusi lain seperti membuat pekerjaan baru yang fokus pada digital marketing, karena pada masa pandemic seperti ini, cara pemasaran paling efektif adalah dengan meningkatkan performa melalui jejaring sosial. Beberapa di antaranya adalah digital strategist yang pekerjaannya adalah memikirkan ide campaign marketing di dunia digital secara keseluruhan. Yang bagian-bagiannya adalah sebagai berikut:

DIGITAL STRATEGIST

Yang pekerjaannya adalah memikirkan ide campaign marketing di dunia digital secara keseluruhan.

SOCIAL MEDIA STRATEGIST

 Yang pekerjaannya merancang distribusi konten campaign marketing di jejaring social.

SOCIAL MEDIA SPECIALIST

Yang pekerjaannya adalah memaintain hubungan antara pelanggan melalui penyampaian konten di jejaring social.

SEARCH ENGINE OPTIMIZATION ( SEO ) SPECIALIST

 Yang pekerjaannya adalah mengoptimalkan peringkat website atau produk di mesin pencarian digital.  

Proses Seleksi dan Rekrutmen

Proses seleksi dan rekrutment PT. HM. Sampoerna menggunakan tim ahli dari Tim Talent Acquisition. Seluruh proses seleksi calon pegawai didasari oleh penilaian kompetensi untuk bebarapa assesmen.

Tahap-tahap perekrutannya itu sendiri terdiri atas:

Legal Issue

Legal Issues adalah pengesahan suatu kasus adanya kekosongan hukum, yaitu adanya kebutuhan hukum karyawan yang belum/tidak tertampung dalam peraturan perundang-undangan (hukum) baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Yang meliputi legal issues adalah pengambilan keputusan hukum, pengaduan, langkah-langkah preventive dan pengadilan.

Sampoerna menyediakan banyak cara pelaporan yang memungkinkan karyawan dan mitra bisnis untuk menyampaikan laporan secara anonim atas dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan lainnya.

• Karyawan dapat menyampaikan kepeduliannya melalui atasan atau kepala departemen, Departemen People and Culture, Departemen Hukum dan Departemen Etika dan Kepatuhan.
• Hotline 24-jam yang dioperasikan oleh pihak ketiga telah disediakan dalam semua bahasa.
• Media Speak-up berbasis web juga memungkinkan karyawan melaporkan dugaan pelanggaran secara daring.

Semua laporan yang diterima dengan berbagai cara di atas akan ditindaklanjuti secara tepat waktu oleh Departemen Etika dan Kepatuhan Sampoerna, yang selanjutnya akan melakukan investigasi pencarian fakta untuk memverifikasi keabsahan laporan.

Developing The Workforce

• Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktik-praktik terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola 23.432 karyawan tetap di perusahaan dan anak perusahaan.

• Selain itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret yang pabriknya tersebar  di pulau jawa dan secara bersama-sama memperkerjakan sekitar 37.300 orang dalam memproduksi produk-produk Sigaret Kretek Sampoerna Indonesia.

• Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 112 kantor penjualan distribusi di seluruh pelosok Indonesia.

• PT. HM Sampoerna memiliki banyak keunggulan dalam proses pengembangan tenaga kerjanya. Hal ini terlihat dari berbagai pengakuan pihak eksternal perusahaan yang dapat terlihat dari penghargaan yang perusahaan ini peroleh. Ada beberapa penghargaan dari pihak eksternal terkait ketenagakerjaan, yaitu:

  1. Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktik-praktik terbaik dan sistem kelas dunia dalam mengelola 23.432 karyawan tetap di perusahaan dan anak perusahaan.

  2. Selain itu, Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret yang pabriknya tersebar  di pulau jawa dan secara bersama-sama memperkerjakan sekitar 37.300 orang dalam memproduksi produk-produk Sigaret Kretek Sampoerna Indonesia.

  3. Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 112 kantor penjualan distribusi di seluruh pelosok Indonesia.

  4. PT. HM Sampoerna memiliki banyak keunggulan dalam proses pengembangan tenaga kerjanya. Hal ini terlihat dari berbagai pengakuan pihak eksternal perusahaan yang dapat terlihat dari penghargaan yang perusahaan ini peroleh. Ada beberapa penghargaan dari pihak eksternal terkait ketenagakerjaan, yaitu:

a. Top Employer 2019, dimana Sampoerna mendapatkan penghargaan dari Top Employers Institute sebagai Top Employer Indonesia 2019.

b. Equal-Salary Certification, dimana Sampoerna yang memiliki nilai dan prinsip utama yang sama dengan PMID sangat berbangga karena PMID sebagai perusahaan induk sekaligus pemegang saham utama Sampoerna, berhasil memperoleh “Equal-Salary Certification” yang diberikan oleh Equal-Salary Foundation.

c. Top 5 Indonesia Most Admired Companies Award 2019, dimana Sampoerna meraih “Top 5 Most Admired Company Business Group” atas citra baik sebagai perusahaan idaman untuk bekerja menurut Warta Ekonomi.

d. Indonesia Employers of Choice Award (EOC), dimana Sampoerna memenangkan penghargaan di kategori Top 20 Companies Organization to work for – by Jobseekers. Penghargaan EOC 2019 adalah penghargaan yang kedua kalinya diterima oleh Sampoerna dari SWA bekerja sama dengan Korn Ferry.

e. HR Excellence Awards, dimana Sampoerna memenangkan penghargaan perunggu dalam kategori Graduate Recruitment and Development dari Human Resources Online, Lighthouse Independent Media.

f. Perjanjian Kerja Bersama Terbaik dan Dialog Sosial dari Menteri Ketenagakerjaan

Managing Diversity

PT. HM. Sampoerna berfokus untuk membangun lingkungan yang inklusif, dimana tenaga kerja yang sangat beragam dan merasa dapat dihargai, didukung, dihormati, dan dilibatkan, sehingga mereka terdorong untuk melakukan yang terbaik dalam mewujudkan potensi terbesar dari organisasi global kami.

Di dalam mendukung lingkungan kerja yang inklusif, aman, dan professional, semua keputusan yang terkait dengan ketenagakerjaan didasarkan pada pencapaian karyawan yang bersangkutan. PT. HM. Sampoerna telah memiliki standar penilaian kinerja yang menyeluruh dan objektif guna memastikan tidak adanya batasan bagi setiap individu untuk berkontribusi atau berkembang tanpa adanya diskriminasi dari segi usia, tanggung jawab pengasuhan anak, difabel, etnis, gender, ekspresi gender, agama, kehamilan, atau karakteristik pribadi lainnya. Selain itu, karyawan diharapkan untuk memperlakukan sesamanya dengan rasa hormat.

Adaptasi Pada Masa Pandemi

Tidak hanya masyarakat, sudah menjadi perkara yang pasti perusahaan-perusahaan memiliki urgensi untuk melakukan adaptasi di tengah situasi pandemi yang begitu liar -sulit diprediksi. COVID-19 tidak hanya merenggut nyawa manusia, tapi juga penghidupan masyarakat luas. Isu ini menjadi semakin sensitif ketika masyarakat menjadi semakin sensitif dengan keadaan lingkungan sekitar, termasuk dengan berbagai kebijakan adaptasi perusahaan di tengah pandemi. Karenanya, krusial bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat menjadi operasi produksi perusahaan yang efektif dan efisien dengan mengindahkan sorotan dari masyarakat dan stakeholder terkait. 

Terkait hal ini, perusahaan dituntut untuk tidak hanya berorientasi komersial, namun juga menanamkan nilai-nilai kepentingan publik, dan lingkungannya. Tidak hanya harus menyadari bahwa perusahaan membutuhkan keuntungan komersial, namun juga membutuhkan masyarakat itu sendiri sebagai alasan awal kehadiran perusahaan tersebut beroperasi. Dalam konteks ini, perusahaan harus dapat menyeimbangkan keseimbangan antara pelayanan publik, lingkungan, dan performa komersial secara bersamaan. Hal ini termanifestasi dalam pola baru perilaku bisnis: memudarnya batas antara bisnis dan masyarakat, khususnya dalam konteks integrasi orientasi nilai-nilai public, environmental, and commercial (PEC). Hal ini dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan perusahaan dalam menyesuaikan operasi produksi mereka di masa pandemi.

Beberapa perusahaan besar melakukan mengatur ulang produk-produk unggulan mereka untuk dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di masa pandemi. Mereka memanfaatkan sumber daya yang telah mereka miliki dan memanfaatkannya untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam membatasi penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap masyarakat. Sebagai contoh, merk-merk ternama seperti Louis Vuitton, Prada, dan Gucci, mulai memproduksi masker wajah. Tent Craft, perusahaan yang awalnya menyediakan tenda-tenda event mulai memproduksi pelindung bagi mobile infirmaries dan tenda drive-through untuk screening COVID-19. Selain itu, beberapa perusahaan minuman beralkohol juga mulai memproduksi hand sanitizers dan disenfektan. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga melakukan kolaborasi dengan pemerintah, baik dalam memenuhi permintaan khusus atau tender sebagai bagian dalam kebijakan pemerintah dalam mengatasi kondisi pandemi. 

Dalam penjabaran di atas, yang dapat dilihat dari perubahan pola operasi perusahaan dalam masa pandemi adalah adanya ketepatan respon dalam menghadapi dinamika pasar akibat pandemi. Dalam konteks ini, inovasi dan pemikiran dinamis menjadi faktor krusial. Selain itu, stabilitas dan kematangan strategi pun menjadi tulang punggung dari kesuksesan strategi adaptasi perusahaan di masa pandemi. Tentu saja dalam proses produksinya, perusahaan akan membutuhkan pembaharuan dalam susunan operasi produksinya untuk mematangkan strategi produksi dan pemasarannya. Setidaknya, diperlukan divisi baru di bidang research and development guna mematangkan pengembangan produk. 

Kelompok Future Presidents

Alvin Yudhistira 

Hertha Yaurina 

Lasameil Chelsea 

Wa Ode Virgo Gusmaniar Soleman