Kesehatan

6 Tanda Terkena Endometriosis yang Harus Diketahui oleh Wanita dan Pasangannya

Endometriosis merupakan ganggun kesehatan yang hanya menyerang kaum perempuan saja, dimana terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim. Meskipun salah satu tandanya berupa siklus menstruasi yang tidak stabil, tetapi kondisi ini bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.

Pada penderita endometriosis, jaringan bisa ditemukan di ovarium, saluran tuba, atau bahkan usus. Untungnya berbeda dengan penyakit mematikan kronis seperti HIV/AIDS, penyakit ini masih bisa diobati dengan perawatan yang efektif seperti operasi hormon dan eksisi.

Penyakit ini pun diklasifikasikan ke dalam 4 tahap yang berbeda, yaitu minimal (stadium 1), ringan (stadium 2), sedang (stadium 3), dan berat (stadium 4). Semua tingkat dan tahapan tersebut dinilai berdasarkan lokasi, luas, dan kedalam implan dari endometriosis itu sendiri, serta keberadaan dan tingkat keparahan jaringan parut yang disebabkannya.

Lantas bagaimana cara kita mengetahui penyakit tersebut menyerang? Salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan adalah dengan melihat dari gejala dan tandanya yang muncul, yang kemudian disusul dengan diagnosa dari dokter.

Adapun beberapa tanda dan gejala anda terkena endometriosis sudah kami paparkan di bawah ini secara lengkap.

Nyeri Panggul

Menjadi gejala endometriosis yang pailng umum, nyeri panggul akan terasa semakin parah ketika anda tengah datang bulan. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa rasa sakit tersebut bisa datang pula di waktu lainnya, terutama selama berhubungan seksual atau saat buang air besar.

Sementara pada saat periode menstruasi, rasa nyeri yang ditimbulkannya jauh lebih parah daripada nyeri kram yang biasa muncul akibat gejala PMS. Kondisi ini akan semakin memburuk seiring dengan berjalannya waktu.

Hal ini karena endometriosis dapat menyebabkan sel-sel lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim anda. Itu berarti, area yang paling dekat dengan rahim seperti panggul, perut, dan organ reproduksi menjadi bagian yang paling rentan terhadap pertumbuhan tak terkontrol tersebut.

Jika tidak segera diobati, nyeri panggul yang dirasakan akan benar-benar melemahkan tubuh anda, bersama dengan kemungkinan mandul dan kista ovarium.

Diare

Saluran pencernaan anda pun akan mengalami dampak dari penyakit yang satu ini. Beberapa diantaranya diare, konstipasi, perut kembung, atau mual muntah. Semua gejala ini bisa terjadi atau semakin parah pada saat anda datang bulan.

Prostaglandin yang dilepaskan dari implan endometriosis dan rahim selama menstruasi dapat menyebabkan kontraktilitas otot polos. Tentunya proses ini tidak hanya mempengaruhi rahim anda saja, tetapi juga menyebabkan peningkatan kontraktilitas usus. Dalam bahasa mudahnya, anda akan mengalami diare dan kram usus.

Ditambah lagi, tubuh akan lebih rentan terhadap pertumbuhan berlebih dari bakteri usus kecil (SIBO – small intestinal bacterial overgrowth) dan fibroid, yang juga dapat menyebabkan perut anda menjadi kembung.

Sehingga tak jarang akan bermanifestasi menjadi mencret, buang air besar yang menyakitkan, atau – sebaliknya – mengalami konstipasi. Hal ini karena adanya tekanan lesi yang juga mempengaruhi rektum anda

Menstruasi yang Parah

Kondisi ini cenderung terjadi sesekali, tetapi sekali gejala yang satu ini kambuh, maka akan benar-benar melemahkan anda sehingga tidak mampu melakukan aktivitas sekecil apapun. Terdapat pula kemungkinan anda mengalami pendarahan intermenstrual yang hebat.

Tepat beberapa tahapan sebelum menstruasi anda dimulai, seringkali akan ada sensasi tajam dan menusuk yang tidak bisa diobati oleh obat apapun. Beberapa wanita lainnya juga mengaku mengalami seolah-olah organ dalamnya ditarik ke bawah, memiliki perasaan ada sesuatu yang menggerogoti, atau mengalami denyutan yang teramat parah.

Selain itu, adanya lapisan yang tumbuh di luar rahim tempat di sekitar ovarium atau di daerah bawah rahim yang disebut dengan cul-de-sac posterio juga bisa membuat anda merasa sakit, pembengkakan, dan jaringan parut saat menstruasi. Hal ini karena saat jaringan tersebut menumpuk, maka akan menyebabkan sejumlah pendarahan kecil di dalam area panggul.

Jika rasa sakit tersebut berlangsung lebih dari 2 hari, cenderung sangat parah sehingga mencegah anda melakukan aktivitas sehari-hari, atau tetap terasa bahkan setelah menstruasi anda berakhir, maka inilah saat yang tepat untuk berkunjung ke dokter.

Sakit Saat atau Sesudah Hubungan Seksual

Gejala umum lainnya yang menjadi pertanda anda tengah menderita endometriosis. Penetrasi dan gerakan lain yang berhubungan dengan hubungan seksual cenderung dapat menarik dan meregangkan jaringan endometrium, terutama jika telah tumbuh ke belakang vagina atau rahim bagian bawah. Kekeringan vagina juga bisa menyebabkan rasa sakit tersebut.

Dalam jangka panjang, gejala ini bisa merusak hubungan anda dan pasangan jika tidak diobati dengan layak. Bicarakan dengan suami anda untuk mendapatkan solusi yang tepat saat berhubungan badan. Jangan lupa pula untuk selalu berkonsultasi dengan dokter.

Adapun beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mencegah rasa sakit muncul diantaranya:

  • Panjangkan durasi foreplay anda untuk meningkatkan cairan vagina alami sebelum penetrasi.
  • Minta pasangan anda untuk tidak tergesa-gesa dan tetap pada ritme yang santai dan pelan.
  • Gunakan bantuan pelumas saat berhubungan badan.

Sakit Saat Buang Air Kecil

Sebagian besar para penderita endometriosis memang mengalami nyeri perut di bagian bawah perimenstrual dan dispareunia. Tetapi penyakit ini juga bisa datang dalam bentuk disuria, hematuria, frekuensi buang air kecil yang meningkat, dan bahkan nyeri saat buang air kecil, terutama jika kandung kemih anda sudah terkena.

Endometriosis saluran kemih biasanya akan menyusup lebih jauh ke dalam kandung kemih atau jaringan ureter. Parahnya, kondisi ini seringkali disalah-artikan sebagai penyakit infeksi saluran kemih (ISK) karena cenderung memiliki gejala yang sama.

Jadi tidak ada cara yang lebih baik untuk memeriksakan diri ke dokter saat itu terjadi agar anda mendapatkan perawatan yang lebih layak dan obat-obatan yang tepat.

Sulit Hamil

Meskipun masih mungkin mendapatkan kehamilan, menjalani prosesnya, dan melahirkan bayi yang sehat ketika anda menderita endometriosis, tetapi cenderung lebih sulit untuk terjadi dibandingkan dengan wanita sehat lainnya.

Bahkan jika anda berhasil hamil, resiko terkena komplikasi pun cenderung lebih tinggi, sehingga para dokter biasanya tidak menyarankan anda untuk menjalani proses kehamilan tersebut.

Bahkan sepertiga wanita dengan endometriosis sangat sulit mengalami kehamilan. Pada stadium 4 atau tingkat parah, sel abnormal dan jaringan parut akibat endometriosis bisa menghalangi ovarium untuk melepaskan telur.

Jadi tak heran jika penyakit ini bisa membuat anda mengalami keguguran dengan tingkat kemungkinan hingga mencapai hampir 80%. Angka tersebut muncul setelah penelitian secara menyeluruh menganalisis data dari kelompok besar wanita penderita endometriosis dan membandingkannya dengan wanita tanpa kondisi tersebut.

Jadi jika anda tetap kekeh ingin mendapatkan momongan, pastikan untuk segera mengobati penyakit yang beresiko menyebabkan kemandulan ini. Faktanya, sebanyak 71% wanita yang menggunakan prosedur pengobatan laparoskopi mampu mendapatkan kehamilan, selama endometriosis anda masih diklasifikasikan ke dalam stadium 1 dan 2.

Bella

Hi, saya Bella Sungkawa. Saya suka menulis artikel terutama tentang Fashion dan Kecantikan. Please contact me if you want to suggest something or just to say Hi! Yonulis adalah platform yang dibuat oleh Bella Sungkawa untuk menginspirasi dan mendorong orang untuk menulis. Temukan tip menulis, petunjuk, dan lainnya di Yonulis hari ini!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button