Macam Macam Strategi Pembelajaran Menulis


Pandemi Covid-19 telah mengubah cara belajar di abad 21. Pembelajaran yang masih dilakukan secara tradisional kini tak lagi efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat untuk menyongsong abad 21. Berikut adalah 10 tipe strategi pembelajaran yang efektif untuk digunakan di abad 21.
Guru sebagai fasilitator
Pendidikan di era digital ini mengharuskan guru untuk menjadi fasilitator. Guru harus bisa membantu siswa untuk belajar lebih mandiri. Salah satu caranya adalah dengan memberikan tugas-tugas yang mengharuskan siswa untuk mencari informasi dan membuat presentasi.
Blended learning
Blended Learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tradisional dan pembelajaran jarak jauh. Model ini menggunakan teknologi untuk meningkatkan interaksi antara siswa dan guru. Siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan fleksibel.
Project-Based Learning
Project-Based Learning merupakan metode pembelajaran yang membutuhkan siswa untuk menyelesaikan masalah secara mandiri atau berkelompok. Dalam metode ini, guru bertindak sebagai fasilitator. Siswa bekerja dalam sebuah proyek, memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu. Tujuan dari metode pembelajaran ini adalah agar siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang real dan praktis.
Kerja Kelompok
Kerja kelompok mengembangkan keterampilan sosial siswa dan membantu siswa untuk belajar satu sama lain. Dalam metode ini, siswa bekerja dalam kelompok dan membahas topik tertentu. Mereka dapat berbagi pengetahuan dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. Kerja kelompok juga membantu siswa untuk merasa lebih nyaman dan aman ketika belajar.
Visualisasi
Pembelajaran dengan menggunakan visualisasi sudah sangat populer. Visualisasi dapat membantu siswa untuk memahami konsep secara lebih jelas dan meningkatkan daya ingat mereka. Contohnya, gambar, video, kartun sangat membantu siswa yang visual dengan memahami konsep-konsep yang dijelaskan.
Simulasi
Simulasi adalah teknik pembelajaran di mana siswa membentuk model dari suatu sistem atau proses yang rumit untuk dapat mempelajari dan memahaminya. Simulasi digunakan untuk mengajarkan keterampilan teknis atau keadaan yang sulit untuk diprediksi.
Assessment alternatif
Assessment yang ada saat ini sudah tidak bermanfaat lagi bagi siswa. Dalam konteks abad 21, assessment alternatif merupakan cara yang lebih efektif untuk menilai kemampuan siswa dalam mempelajari suatu konsep. Contohnya, siswa dapat menunjukkan keterampilan mereka melalui karya seni, video, atau tulisan. Assessment ini akan memberikan tantangan baru bagi siswa dan memberikan keindahan pada hasil kerja mereka.
Pembelajaran Daring
Penggunaan teknologi saat ini memungkinkan kita untuk belajar secara daring. Pandemi Covid-19 memaksa semua siswa untuk belajar secara daring. Pembelajaran daring meningkatkan fleksibilitas dan ketersediaan dalam pembelajaran. Walaupun pembelajaran daring memiliki kelemahan, namun keuntungan dari pembelajaran secara daring sangat banyak.
Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah mengajarkan konsep-konsep melalui pembahasan kasus-kasus yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Dalam metode ini, siswa memperoleh pemahaman tentang konsep-konsep dengan menerapkannya pada kasus-kasus yang dihadapi oleh orang biasa sehari-hari.
Positif Thinking
Positif thinking meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Positif thinking memfokuskan siswa pada kemungkinan-kemungkinan yang ada daripada pada ketidakmungkinan. Dengan positif thinking, siswa akan lebih bersemangat dalam menyelesaikan tugas.
Membangun keterampilan kognitif dan sikap belajar
Membangun keterampilan kognitif seperti kreativitas, pemecahan masalah dan berpikir kritis akan membantu siswa dalam menghadapi tantangan abad 21. Membangun sikap belajar positif seperti ketekunan, tanggung jawab, dan kemauan untuk mengambil risiko juga akan sangat membantu siswa dalam belajar.
Dalam menjalankan strategi pembelajaran yang tepat untuk abad 21, guru perlu mengembangkan diri sesuai dengan peran yang ada. Tidak ada strategi pembelajaran yang akan berhasil jika guru dan siswa tidak mendukungnya. Hal terpenting adalah menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Terakhir, strategi pembelajaran harus dipilih dengan tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.